Travelwork Edisi Rembang, Kerja Sambil Traveling
Ijazah Akta IV itu masih rapi tersimpan rapi di lemari. Sejak lulus kuliah,
sama sekali aku belum pernah menggunakan kertas tersebut untuk menjadi seorang
guru. Aku ternyata lebih menikmati bekerja di dunia tulis menulis, fotografi
dan videografi. Sama dengan sore ini perjalanan ke Rembang membantu tim media
membuat film pendek buatku lebih menyenangkan dibanding mengajar murid di kelas
dan mengerjakan tugas-tugas administrasi seorang guru.
***
Mobil APV melaju cepat selepas kami singgah di sebuah minimarket untuk
berbelanja perbekalan camilan. Batuk sepanjang perjalanan membuat momen yang
seru ini menjadi tidak menarik. Jaket polar aku kenakan rapat-rapat hingga ke
leher agar nyaman. Selanjutnya mata mulai terpejam karena efek obat yang aku
minum tadi setelah makan malam.
Sesekali saya melirik smartphone Redmi 1S ku. Dulu aku pengguna aplikasi
navigasi android offline seperti sygic dan navitel. Tetapi untuk perjalanan ke
Rembang kali ini aku tidak memakai keduanya, karena google telah menyediakan
layanan offline. Sehari sebelum melakukan perjalanan ini aku menyimpan maps
offline google maps Solo dan hingga sekitar Rembang. Redmi 1S ini walaupun
jadul tetapi punya kemampuan lock satelit dengan cepat, sehingga walaupun aku
baru mulai menyalakan aplikasi ketika di dalam mobil yang sedang berjalan
lokasi segera terkunci.
Google maps offline boleh juga. Beberapa waktu yang lalu ketika masih
menggunakan sygic offline pada perangkat yang sama, aplikasi ini sempat kacau
beberapa saat. Ketika berada di daerah yang terpencil rute yang dibuatnya hanya
mengarah ke tempat yang makin pelosok. Pernah sekali mobil yang kami tumpangi
hampir terperosok gara-gara mengarahkan menuju jalanan yang putus aspalnya.Kali
ini Google maps offline oke deh, lain waktu harus dicoba lagi untuk membantu
navigasi ke daerah yang lebih pelosok.
Tiba di Hotel
kencana Rembang, kami parkir lalu Cek In dengan sebut nama dan identitas.
Cukup mudah, karena kami sudah di-booking-kan oleh mitra kami yang ada di
Rembang. Terima kasih Mas Aris. Bagaimana pengalaman menginap di hotel ini?
bisa disimak di posting sebelumnya, atau klik
di sini.
Bepergian dalam rangka tugas dokumentasi dan yang sejenisnya selalu
menyenangkan, yang tidak menyenangkan adalah harus meninggalkan istri tercinta
yang masih kerja keras menyelesaikan skripsi. Seandainya dalam kondisi sehat
dan membawa laptop, malam hari aku masih bisa mengerjakan olah data dari sini.
Hari Pertama
Kami memulai pekerjaan dengan bertemu mitra kami di kantor BMT Harum
Rembang. Memulai membicarakan detail teknis pengerjaan proyek dan pengambilan
video. Tempat paling nyaman adalah di mushola lantai paling atas. Bebatuan yang
ditata cantik, lalu jembatan kayu di atas kolam ikan menuju tempat wudhu,
berada di puncak gedung tinggi yang bisa melihat ke segala penjuru, termasuk
melihat laut dari sini. Pengalaman yang menyenangkan.
Sore
harinya, ketika pekerjaan hari pertama telah selesai, kami memutuskan untuk
sejenak beristirahat di Pantai Dampo Awang. Sebelum kembali
ke hotel, bersantai menikmati sepoi angin sore di laut utara terasa begitu
menenteramkan. Pantai yang benar-benar cocok untuk merenung. Menjelang magrib,
kami kembali ke hotel. Kali ini mobil saya yang menyetir dengan perasaan
was-was. kali pertama memegang mobil setelah sekian tahun yang lalu diajari
menyetir di hutan sawit, Kalimantan.
Hari Kedua
Kami bangun pagi-pagi, sholat subuh lalu
mandi. Pagi ini tidak ada waktu nyantai, pagi hari harus mengambil video,
setalah sarapan menu hotel yang nikmat tentunya. Ups, prediksi salah. Pagi ini
kami harus merelakan tidak sarapan pagi. Kami harus mengejar waktu. Pagi itu
juga harus Cek Out, mengemasi semua barang lalu masukkan ke mobil dan saatnya
bekerja lagi. Hari kedua lebih seru karena harus mengondisikan orang-orang yang
sebagian tidak terbiasa di depan kamera agar tampil oke. Pagi buta hingga sore
menjelang senja berkutat dengan kamera, lighting, slider, dan kawan-kawannya.
Sore hari kami pulang kembali ke Solo
jalan santai. Masih dengan aplikasi yang sama, google maps offline di
smartphone Xiaomi Redmi 1S yang ngelock satelit dengan cepat. Perjalanan masih
berlanjut, untuk menuju Solo masih jauh. Kami mampir untuk sholat magrib dan
isya di Masjid Agung Baitunnur Pati. Selepas sholat kami berburu oleh-oleh dan
kuliner khas di sini, Nasi Gandul dan Bakso Tangkar. Tidak tanggung-tanggung,
kami makan berurutan. Nasi Gandul habis disantap, jalan sebentar untuk
menyantap Bakso Tangkar. Perjalanan selanjutnya gas pol menuju Gemolong,
Sragen. Selalu ada hikmah dalam setiap perjalanan, dan selalu ada catatan yang
bisa dituliskan. []
Comments