Menikmati Pagi di Kebun Teh Kemuning, Karanganyar nan Segar
Kapan waktu terbaik
untuk menikmati pemandangan hamparan kebun teh? Pagi hari. Tentu saja. Namun,
ada waktu yang lebih spesifik untuk bisa mendapatkan pemandangan terbaik dari
kebun teh, beberapa saat setelah matahari terbit. Alam seolah mengeluarkan
semua pesonanya di waktu-waktu tersebut.
Kemarin, 17 Agustus
2017, aku bersama istri sengaja ingin naik ke kebun teh. Bukan untuk
upacara atau yang lain, tetapi karena kami memang sudah lama tidak menghirup
dinginnya hawa pegunungan di pagi hari. Pagi hari biasanya disibukkan dengan
kesibukan pagi, beres-beres, tau-tau sudah siang dan berangkat ke kantor untuk
bekerja. Suatu hari nanti aku ingin mengubah kebiasaan itu. Bekerja itu memang
sebuah kewajiban, tetapi kebebasan mengatur waktu itu adalah hal mahal yang
belum sanggup untuk kami raih saat ini. Tak apa, tidak ada yang instan, semua
butuh dipersiapkan.
Berangkat dari Solo setelah sholat subuh kami seperti menantang hawa dingin pegunungan. Percaya atau tidak, tempat terbaik untuk menemukan penjual makanan sepagi ini adalah di sekitar Terminal Karangpandan. Setelah berbelok ke arah Kemuning, Ngargoyoso dan sekitarnya belum ada warung yang buka.
Kami mampir sejenak
untuk membeli beberapa bungkus makanan untuk kami bawa di kebun teh. Nanti akan
kami bawa untuk makan di tempat paling favorit kami.
Lama tak menyambangi
Kemuning, ternyata banyak sekali spot selfie yang sengaja dibangun untuk
memanjakan penggemar selfie. Namun, sepagi ini tentu tidak ada yang menyambangi
spot selfie. Kami makan pagi diiringi kicauan burung yang merdu, bahkan
beberapa hinggap di dahan tepat di sebelah kami duduk.
Selesai makan,
berjalan-jalan sejenak di antara pepohonan teh, lalu kami melanjutkan
perjalanan. Pulang. Ya, pulang. Jalan-jalan di siang hari yang terik itu bikin
capek. Jadi kami sengaja berangkat pagi, lalu ketika matahari sudah mulai panas
kami pulang.
![]() |
Pukul 7 pagi masih dingin |
![]() |
Sunyi sepi |
Comments