Kampung Wisata Pulesari (plus video)
Khusus hari ini, kami semua tidak ada yang membuka laptop, menyalakan PC,
merekap data, wawancara, dan pekerjaan rutin lainnya yang tiap hari kami
jalani. Pagi ini kami sudah ditunggu bus untuk sekadar main air di tempat yang
agak jauh.
Bagi sebagian orang yang tiap hari berkutat dengan laptop, angka-angka,
naskah, sejenak melepaskan itu semua bisa me-refresh pikiran. Bus yang kami
tumpangi meluncur dengan pasti meninggalkan kota Solo menuju sebuah dusun di
Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Main air harus sejauh itu? Mungkin itu yang terlintas di pikiran sebagian
dari kami yang ada dalam bus. Namun, pertanyaan itu dengan segera memudar
setibanya kami di Dusun Pulesari, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Wono
Kerto, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami datang disambut
dengan ramah oleh penduduk dan pengelola outbond di sini. Sebelum tiba di
lokasi, sempat terlintas pikiran bahwa outbond = games yang dipaksakan, isinya
hanya disuruh-suruh, membosankan. Terbayang ospek mahasiswa ketika awal masuk kampus
yang sama sekali tidak menyenangkan. Ternyata?
Ah, aku yang terlalu
berpikiran negatif saat itu. Kami disambut dengan camilan khas yang sudah
disediakan pengelola. Tempat ini berada di tengah-tengah kebun salak yang
sangat luas, kanan salak, kiri salak, salak ada di mana-mana. Camilan yang
disediakan sebagian juga merupakan olahan salak.
Oke, cukup makan pembukanya. Acara dilanjutkan dengan pembukaan, pembagian
kelompok, lalu games. Fun kok, tidak seperti ospek di kampus. Hehe. Dari
beberapa games pembuka menurutku standar sih, cuma aku sudah merasa tidak sabar
untuk segera main air. Action-cam sudah terpasang waterpoof case, sudah
tertempel pada tempatnya (di kening) sudah siap beraksi bermain air.
Karena digeruduk oleh rombongan yang sangat banyak, air yang harusnya
bening menjadi berkurang tingkat kebeningannya. Namun itu semua tidak terlalu
mengurangi kualitas air, masih bisa dirasakan bahwa air ini cukup bersih dan
segar. Arena melewati jembatan menjadi pembuka rute susur sungai. Games-games
terus berjalan dari para instruktur outbond yang ada di sini. Kamera DSLR
dengan beragam lensa membidik para peserta outbond.
alan (baca: sungai) yang dilalui
semakin lama semakin ke dalam. Pepohonan salak semakin lebat di kanan dan kiri
rute yang kita lewati. Awas, hati-hati dengan duri pohon salak yang bisa
melukai tangan, tetapi tenang, tidak akan melukai perasaan kok. Eaaa. Pada
posisi dimana hutan salak terasa sangat lebat, aku melihat ke sekitar.
Gemericik air yang mengalir di sungai, suara-suara dari hewan yang ada di alam,
view sekitar yang mulai agak gelap mengingatkanku pada film-film yang
menceritakan tentang perang gerilya.
Lanjut. Di rute susur sungai ini ada
banyak sekali tantangan yang harus kita taklukkan, mulai dari menerobos di
bawah jaring, menaiki jaring, harus bisa melewati ban yang digantung, tangga
yang diguyur air dari atas dan masih banyak lagi.
Puas-puaskan bermain air di sini,
karena suasananya yang menyenangkan, airnya yang bersih, permainan yang seru,
pemandu outbond yang seru juga. So, jangan memikirkan pekerjaan yang belum
kelar di sini. Nikmati saja airnya.
Finish di rute paling ujung, ada sesi
ramah-tamah sambil berendam di air yang mengalir dengan jernih. Setelahnya,
kita bisa mandi dan ganti baju di kamar mandi mana saja yang ada di kampung
ini. Tinggal ketok pintu, permisi sama yang punya rumah lalu numpang mandi di
kamar mandi milik penduduk. Dipersilahkan. Pengelola Pulesari melibatkan
masyarakat agar semua merasa memiliki tempat ini.
Mungkin
ada banyak tempat yang memiliki konsep desa wisata seperti ini. Namun, bisnis
jasa adalah persaingan pelayanan dan nilai plus. Jika memiliki nilai plus
dibanding tempat yang lain, ditambah servis yang bagus, tentu orang akan minat
kembali ‘bermain air’ di tempat ini. Mungkin bersama komunitas atau teman-teman
yang lain.
Nb: posting ini bukan pesanan dari
pihak mana pun, murni pengalamanku sebagai orang yang senang jalan-jalan,
menulis dan memotret, yang kebetulan diajak oleh kantor untuk ‘main air’ ke
tempat ini.
Comments