AIR TERJUN KEDUNG KAYANG – MAGELANG
Kawasan Selo - Ketep merupakan kawasan yang berhawa sejuk, mempunyai pemandangan alam yang
luar biasa indah, jalanan berkelak-kelok, sayuran yang melimpah dan sekian
banyak pesona yang lainnya. Bermotor di jalanan ini saja sudah cukup membuat
segar pikiran dan mata, apalagi menemukan tempat wisata yang menarik untuk
dikunjungi seperti salah satu air terjun ini.
Air terjun
Kedung Kayang berada tidak jauh dari Ketep Pass, yang sangat direkomendasikan
untuk mengunjungi juga air terjun ini jika sedang piknik ke Ketep. Untuk
tulisan kali ini saya tidak menguraikan secara mendetail mengenai wisata air
terjun yang satu ini karena saat mengunjungi lokasi ini hanya sekedar penasaran
pingin mampir namun waktunya sangat terbatas menjadikan saya hanya berusaha
menjelajah di semua sudut yang menarik dari lokasi ini dan memfotonya, tanpa
mencoba mengajak ngobrol orang-orang, mencicipi jajanan, beristirahat di
shelter yang tersedia atau yang lainnya.
Langsung saja ke
gambaran secara umum,
Lokasi Parkir
tersedia berbentuk seperti emperan rumah penduduk dan ada yang jaga juga, saat
itu saya kena biaya Rp 5.000 untuk parkir dan tiket masuk lokasi air terjun.
Masuk lokasi terdapat papan informasi yang menggambarkan denah lokasi, sejarah
& mitos air terjun ini yang lagi-lagi belum bisa saya tuliskan disini
karena saat lewat saya hanya jepret lalu lanjut menuruni jalanan berliku –
halah.
Lalu sampai
mentok di ujung jalan saya menemukan papan diatas pohon yang member opsi ke
ATAS AIR TERJUN atau ke BAWAH AIR TERJUN dan TEROWONGAN. Satu lokasi yang belum
bisa saya temukan kali ini adalah terowongan, untuk atas air terjun dan bawah
air terjun sudah ketemu. Semoga lain waktu bisa menemukan dimana lokasi
terowongan itu, masih penasaran sampai sekarang.
Yang menarik
dari lokasi ini sebenarnya adalah kita bisa main air disungai diatas air terjun
yang penuh dengan bebatuan, namun untuk kondisi cerah, sedang tidak hujan atau
ada banjir. Karena sangat berbahaya jika tiba-tiba ada banjir, kalau hanyut urusane
panjang, bisa terlempar dari atas air terjun (kalau di film kartun gak apa2
sih). Untuk mengatisipasi ini pengelola lokasi wisata sudah memasang papan
peringatan, sedangkan untuk tepian jurang terdapat besi pembatas walaupun tidak
di semua lokasi.
Untuk menuju dua
lokasi yang tercantum di papan arah tadi (atas air terjun dan bawah air terjun)
ternyata sangat menguras tenaga, karena saat itu saya melakukannya dengan lari.
Orang melihat saya saat itu pasti mikirnya saya ini orang yang sedang stress mungkin,
pakai baju batik tapi sepatunya sepatu lari. Tapi tak apalah, target saya di
lokasi ini sederhana saja. Dalam waktu yang limit bisa menyambangi beberapa
lokasi yang saya inginkan.
Lain waktu saya
masih pingin ke lokasi ini lagi jika ada waktu yang cukup longgar, masih ada
beberapa area yang membuat penasaran hingga sekarang terutama terowongannya
seperti apa.


Comments